Lompat ke isi utama

Berita

Langgam Pengawasan Kaum Sarungan

Para santri tidak kurang dari sepuluh pesantren di Kabupaten Purworejo berkumpul di sebuah Aula Loka Wisata “Sikepel”. Mereka duduk silah dengan formasi memutar seperti akan genduri. Kamis, 14/11/2019 kaum sarungan ini mengikuti “Jelajah Alam Santri Mengawasi” sosialisasi pengawasan partisipatif yang diselenggarakan Bawaslu Purworejo.

Bahkan dengan sukarela para santri mendeklarasikan diri untuk bermitra dengan Bawaslu Purworejo menjadi pengawas pemilu partisipatif. Kegiatan tersebut dikerjasamakan dengan Ballgiez Purworejo. Organisasi wadah para gus, putra kiai di Kabupaten Purworejo.

Pukul 10.00 WIB, wisata alam Sikepel masih terasa sejuk. Semalam hujan mengguyur tempat wisata yang terletak di Dusun Kembang Kidul, Desa Jati, Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Dari jalan Purworejo-Magelang ke lokasi acara hanya ditempuh sekitar 6 menit dengan sepeda motor.

Mereka datang dengan ciri khasnya sebagai santri. Memakai sarung dan berpeci. Bawaslu menyelenggarakan acara sosialisasi dengan cara semi formal. Hal ini mengikuti kebiasaan para santri yang suka guyon.

Ketua Bawaslu Purworejo, Nur Kholiq, SH SThI MKn mengatakan para santri memiliki kemampuan untuk mengawasi pelaksanaan pemilu. “Para santri juga belajar soal kemandirian sehingga layak menjadi latar belakang Bawaslu menyelenggarakan kegiatan jelajah alam ini,” kata Kholiq.

Para santri sekarang ini, kata Kholiq memiliki pola pikir yang lebih maju. Sehingga dalam hal pendidikan politik mereka juga memiliki pemikiran yang kritis. “Harapannya Bawaslu dengan para santri dapat menjalin kerjasama yang baik diproses pengawasan,” katanya.

Pimpinan Ballgiez Habib Faqih Muqoddam Al Ba’abud mengatakan Ballgiez merupakan sebuah komunitas yang menghimpun para santri. “Alhamdulillah sinergitas ini menjadi bukti bahwa pondok pesantren menjadi bagian penting dalam pemilu. “Para santri yang menimba ilmu memiliki dapat berperan aktif berkontribusi dalam pemilu sesuai dengan kapasitasnya,” kata Habib Faqih.

Menurutnya, kegiatan sinergitas Bawaslu dengan santri di Kabupaten Purworejo adalah yang pertama kali dilaksanakan. "Kami menyatakan siap menangkal segala kecurangan yang ada di Pemilu," katanya.

Para santri mengikuti kegiatan outbond di wisata alam bukit Sikepel.

Koordinator Divisi Pengawasan Humas Dan hubal, Anik Ratnawati SPd memberikan sosialisasi pengawasan pemilu untuk menghadapi Pilkada 2020. Anik mengatakan saat ini masih dalam tahap pencalonan perseorangan hingga bulan Maret 2020 nanti.

Anik berpesan kepada para santri untuk mengawasi tempat ibadah agar tidak digunakan untuk berkampanye. "Para lebih dekat degan tempat ibadah sehingga dengan mudah untuk mengawasi jika ada kampanye di lingkungan tempat ibadah," kata Anik.

Terkait sosial media dalam kontestasi pemilu, lanjut Anik ada batasan jumlah yang digunakan untuk kampanye. "Untuk pemilu kemarin maksimal ada lima akun sosial media yang digunakan untuk kampanye," kata Anik.

Menurut Anik, akan ada Peraturan KPU yang mengatur kampanye di sosial media. "Kita menunggu peraturannya untuk Pilkada nanti," kata Anik.

Koordinator Divisi Organisasi dan SDM Abdul Azis, SPd mengatakan tahapan Pilkada di Bawaslu masuk dalam proses pendaftaran Panwascam. “Akhir bulan Desember nanti panwascam sudah dilantik untuk memulai proses pengawasan,” kata Abdul.

Selesai sosialisasi para santri dibagi menjadi tiga kelompok. Mereka mengikuti kegiatan outbond. Tiga pemandu menggunakan seragam warna merah mengajak para santri berrelaksasi. Mereka bermain penuh canda tawa.

Selepas waktu dzuhur menjelang penutupan acara. Para santri mendeklarasikan diri untuk bersinergi dengan Bawaslu Purworejo dalam mengawasi. Mereka bersama-sama membaca deklarasi Santri Mengawasi.

Humas Bawaslu Purworejo

Tag
Feature