Lompat ke isi utama

Berita

Sekolah Pengawasan Progam Unggulan Bawaslu RI

Purworejo-Bawaslu RI berupaya meningkatkan dan menguatkan hubungan pengawasan kepada masyarakat lewat Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif. Sekolah pengawasan kini menjadi progam unggulan Bawaslu RI.

Melalui sekolah pengawasan ini harapannya Bawaslu semakin dekat dengan masyarakat. Mengingat pengawas pemilu sejatinya satu kesatuan entitas dengan masyarakat. Hal itu disampaikan Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu RI, Mochammad Afifuddin, mengutip bawaslu.go.id saat membuka kegiatan sekolah kader pengawasan di Cianjur, Jawa Barat, Senin 25/9/2019.

Lebih lanjut Afif mengatakan, Bawaslu telah mengeluarkan segala energi dan inisiasi agar semakin dekat dengan rakyat. Disadari bahwa tidak mungkin bisa Bawaslu mengawasi pemilu tanpa bantuan masyarakat luas.

Keterbatasan jumlah pengawas, kata Afif membuat pelaksanaan pemilu diwarnai potensi kecurangan disegala titik. Tidak hanya di tempat pemungutan suara saja. Kalau Bawaslu hanya bekerja sendiri mustahil dapat menemukan banyak pelanggaran.

"Tidak mungkin Bawaslu dapat mengawasi pemilu tanpa bantuan masyarakat. Misalnya saja jumlah pengawas sama dengan jumlah TPS maka hanya ada sekitar 850 ribu atau 860 ribu pengawas di Indonesia,"  jelas Afif.

Sementara itu tujuan lain dari dilaksanakannya sekolah pengawasan untuk menciptakan pemimpin di masa depan. "Anda semua dilatih di sini tidak hanya untuk menjadi kader. Tetapi, Anda semua dilatih untuk menjadi pemimpin, untuk menjadi Bawaslu, untuk menjadi agen- agen di masa yang akan datang," kata Afif kepada peserta sekolah kader.

Ririn, saat mengikuti wawancara Sekolah Kader Pengawasan di Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Tengah

Di Provinsi Jawa Tengah sendiri terdapat 12 perwakilan peserta sekolah kader pengawasan berangkat mengikuti pendidikan pengawas partisipatif. Satu diantaranya dari Kabupaten Purworejo. Ririn Yunitasari, merupakan perwakilan sekolah kader yang lolos tahapan seleksi.

Ririn menjadi perwakilan Kabupaten Purworejo untuk mengikuti progam unggulan Bawaslu RI. Mahasiswi semester akhir ini memiliki cita-cita dan motivasi dengan mengajak generasi muda untuk mengedukasi masyarakat menegakkan demokrasi.

“Generasi muda adalah ujung tombak ataupun nasib bagi banga Indonesia ke depan. Saya juga berharap generasi muda ini tidak terpengaruh pada politik uang, berita bohong, serta ujaran kebencian yang kini tengah marak terjadi,” kata Ririn.

Koordinator Divisi Organisasi dan SDM, Abdul Azis SPd berpesan, setelah selesai mengikuti pendidikan agar bisa mempengaruhi generasi muda untuk berperan aktif dalam pengawasan pemilu. “Utamanya dalam mengawasi Pilkada yang akan berlangsung di Kabupaten Purworejo tahun 2020 mendatang,” kata Abdul.

Humas Bawaslu Purworejo

Tag
Berita
Feature