Lompat ke isi utama

Berita

15 Jajaran Pengawas Mengalami Musibah Saat Pemilu

SELAMA kurun waktu April 2019 berdasarkan rekap data di Bawaslu Kabupaten Purworejo ada sebanyak 15 kejadian yang menimpa jajaran pengawas saat melaksanaan tugas pada Pemilu serentak 2019. Musibah itu diantaranya sakit dan kecelakaan saat melaksanakan tugas.

Koordinator Divisi Organisai dan SDM, Abdul Azis, S.Pd menjelaskan kejadian yang dialami pengawas ketika menjalankan tugas di Kabupaten Purworejo diantaranya sakit dan kecelakaan. Pengawas yang mengalami sakit akibat kelelahan saat melakukan pengawasan. Adapun yang kecelakan diantaranya jatuh saat pengiriman logistik pemilu. Menurutnya ada juga yang kesrempet motor saat menertibkan APK di pinggir jalan saat masa tenang.

“Mereka yang mengalami kelelahan sebanyak delapan orang. Lima orang rawat inap di Puskesmas. Tiga orang rawat jalan. Akibat kecelakaan tidak ada yang dirawat inap. Ada empat orang yang dirawat jalan. Kemudian dua orang meninggal dunia", kata Abdul.

Menurut Abdul Azis pemilu serentak 2019 ini memang menguras tenaga. Pasalnya, jajaran pengawas ditingkat desa dan kecamatan sudah bekerja keras untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas dan bermartabat. Akibatnya diantara para pengawas ada yang kelelahan dan harus dirawat di rumah sakit bahkan sampai ada yang meninggal dunia.

Duka yang menimpa Nur Hadi, belum lama ini merupakan satu kejadian pilu pada masa pelaksanaan Pemilu serentak 2019 di Kabupaten Purworejo. Sebelumnya, tanggal 6 April 2019, Muchtarom, Pengawas TPS (PTPS) 8 Desa Kalisemo Kecamatan Loano, Purworejo juga meninggal dunia.

Sabtu, 27 April 2019, Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Anik Ratnawati, S.Pd., memilih menjenguk Nur Hadi, di Rumah Sakit Dr Tjitro Wardjojo Purworejo. Padahal hari itu tengah berlangsung Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 002 Desa Seboropasar Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Bersamaan dengan itu Bawaslu Purworejo juga kedatangan Ketua Bawaslu RI, Abhan, S.H. M.H., yang melaksanakan monitoring pelaksanaan PSU.

Pukul 15.21 WIB Anik Ratnawati, mengunggah foto di Grup Panwascam Se Kabupaten Purworejo. Ia tengah menjenguk Nur Hadi yang dirawat di ruang HCU. Ia menulis caption untuk meminta doa kepada seluruh rekan Panwaslu agar Nur Hadi lekas sembuh.

Nur Hadi merupakan Pengawas Pemilu Desa (PPD) Megulung Lor Kecamatan Kemiri. Hadi, mengalami kelelahan ketika menjalankan tugas demokrasi pada pelaksanaan Pemilu. Ketua Bawaslu Kabupaten Purworejo, Nur Kholiq, S.H., S.Th.I., M.Kn, menegaskan Nur Hadi mengalami kelelahan setelah bekerja ekstra pada masa puncak tahapan Pemilu.

"Pada pelaksanaan Pemilu almarhum bekerja esktra sejak masa tenang. Pada puncak pemungutan suara sampai penghitungan. Termasuk pada masa rekapitulasi suara. Kemudian dirawat dirumah sakit karena kelelahan", kata Kholiq, Minggu, 30 April 2019.

Iringan doa dari komisioner Panwaslu terus mengalir. Semua berharap Nur Hadi lekas sembuh dan dapat beraktifitas seperti sedia kala. Namun takdir Tuhan berkata lain. Petang, Pukul 18.24 WIB muncul postingan foto yang sama persis seperti diunggah Anik Ratnawati, tapi dengan caption yang berbeda.

Nur Hadi dikabarkan meninggal dunia. Anik Ratnawati yang sebelumnya menjenguk pun tak percaya. “Jam berapa meninggalnya, lha tadi masih bisa aku ajak bicara”, kata Anik menjawab kabar tentang Hadi. Almarhum dimakamkan keesokan hari, Minggu 30 April 2019 sekitar Pukul 10.00 WIB.

Setelah pemakaman, Nur Kholiq mengatakan jajaran pimpinan Bawaslu Kabupaten Purworejo sangat kehilangan atas peristiwa ini. “Insyaallah, nama almarhum akan kami kenang jasanya dengan mengabadikan sebagai nama di ruang sidang Gakkumdu Kantor Bawaslu Purworejo", kata Kholiq.

HUMAS BAWASLU PURWOREJO

Tag
Berita
Feature