Lompat ke isi utama

Berita

Puluhan Siswa MA Ma'arif Belajar Pemilu

Belajar pemilu

Siswa-siswi MA Ma'arif NU Bener mengikuti progam Bawaslu Mengajar di sekolahnya. Bawaslu Purworejo hadir memberikan wawasan kepemiluan dan demokrasi kepada para siswa pada Kamis 13 November 2025. (Foto: Humas Bawaslu Purworejo)

PURWOREJO- Puluhan siswa MA Ma'arif NU Bener mengikuti kegiatan Bawaslu Mengajar di sekolah tersebut. Mereka mendalami materi kepemiluan yang disampaikan Anggota Bawaslu Purworejo, Rinto Hariyadi dan Siti Dangiatus Sholihah, Kamis 13 November 2025.

Pada kesempatan tersebut Rinto mendorong agar siswa itu bijak dalam menggunakan media sosial, utamanya saat pelaksanaan pemilu. Sebab, ada aturan yang mengatur tentang kampanye di media sosial. Media sosial lebih baik digunakan untuk mencari informasi tentang para kandidat atau calon pemimpin yang akan dipilih saat pemilu atau pilkada.

"Saat ini informasi sangat terbuka. Sangat mudah mendapatkan informasi dari internet atau media sosial. Silakan cari informasi yang lengkap tentang sepak terjang para calon," katanya.

Selain itu Rinto juga menjelaskan tentang pentingnya pemilu bagi kelangsungan hidup masyarakat. Menurut Rinto, seluruh aspek kehidupan itu diatur oleh negara, yang di dalamnya ada para pemimpin atau wakil rakyat. Misalnya tentang tarif pajak, harga sembako, biaya pendidikan dan pelayanan kesehatan.

"Semua itu diatur oleh para wakil rakyat. Jika kita salah memilih pemimpin maka taruhannya adalah kelangsungan hajat hidup orang banyak, termasuk kita. Inilah pentingnya memilih calon yang amanah," ujarnya.

Sementara itu Siti Dangiatus Sholihah mengatakan, pelaksanaan pemilu tidak hanya dilakukan oleh KPU. Ada tiga penyelenggara pemilu, yakni KPU, Bawaslu dan Dewan Kehirmatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). KPU sebagai pelaksana teknis pemilu, Bawaslu berperan sebagai pengawas dan DKPP berfungsi sebagai penjaga netralitas dan profesionalitas KPU dan Bawaslu.

"Jika ada anggota Bawaslu dan KPU yang tidak netral atau tidak profesional maka akan diproses oleh DKPP," katanya.

Dijelaskan juga soal bahaya politik uang yang menjadi gerbang praktik korupsi. Pihaknya berharap agar generasi muda bisa melek pemilu dan berani menolak politik uang.

Pada kesempatan itu hadir Kepala LP Ma'arif, M Hamron Rosadi dan Kepala MA Ma'arif NU Ngasinan, Maratin Fatmawati dan jajaran guru.

Kepala MA Ma'arif NU Ngasinan, Maratin Fatmawati mengaku senang mendapatkan sosialisasi dari Bawaslu Purworejo tentang kepemiluan. Pemahaman kepemiluan penting bagi siswa sebagai bekal pemilu mendatang.

"Sosialisasi ini penting bagi calon pemilih pemula yang ada di sekolah kami. Semoga ini bisa menjadi bekal mereka saat pemilu," katanya.

HUMAS BAWASLU PURWOREJO