Anniversary di Tengah Pandemi
|
oleh: Nur Kholiq (Ketua Bawaslu Purworejo)
“SELAMAT pagi sahabat Bawaslu. Jumpa lagi dengan kami dalam program JALU. Jagongan Pemilu. Cerdas Mengupas, Tuntas Membahas.” Begitu kalimat pembuka yang dimanterakan Eva Cemplon, pagi itu, Senin (20/4/2020) pukul 09.00 WIB. Mengawali acara siaran langsung (Live) yang ditayangkan di platform Instagram @bawaslupurworejo.
Lajang alumni Fakultas Hukum UGM yang dalam konten-konten kreatif video Bawaslu selalu berperan polos-culun ini, ditemani partnernya Delis Setyawan. Ibarat sepakbola khas Italia, mereka akan bertiki taka dengan Abdul Azis. Kordiv Sumber Daya Manusia Data dan Informasi yang hari itu dijadwalkan mengisi program JALU online.
Tema yang disuguhkan cukup ringan. Seputar kegiatan Bawaslu pasca merebaknya pandemic covid-19. Penyesuaian sistem kerja dan aktifitas-aktifitas kinerja lembaga Bawaslu.
Tanggal 9 April yang lalu Bawaslu memperingati ulang tahunnya ke 12. Apa saja pak kegiatannya? tanya Delis memantik diskusi kepada nasumber.
Sejurus kemudian, respon Abdul Aziz dimulai dengan terlebih dahulu membenarkan posisi frame kacamatanya. Meletakkan ponsel dan mengambil lembaran-lembaran kertas yang sudah penuh dengan coret-coretan. Melihat pemandangan itu, pasti puluhan viewer yang sudah menyaksikan akan berpikiran: narasumber ini sedang serius. Bersiap menyampaikan informasi super penting.
Tarik nafas agak panjang dan dilepaskan pelan-pelan. Di ujung nafas, alumni Universitas Negeri Yogyakarta ini mulai berucap: “Jadi Begini….” Sorot matanya menengadah ke atas seakan menahan sesuatu.
Tanggal 9 April setiap tahunnya memang diperingati sebagai hari ulang tahun Bawaslu. Tahun ini merupakan anniversary yang ke 12. Tentu keluarga besar Bawaslu di Republik merasakan suka cita bahagia. Namun, di sisi lain, situasi negeri ini sedang bersedih. Pendemi covid-19 mengakibatkan seluruh pergerakan negeri ini terganggu. Inilah dilema yang dirasakan pengawas pemilu di republik ini. Merayakan anniversary di tengah pandemi.
Ayah satu anak yang selalu berusaha tampil perfeksionis ini menjelaskan, kebijakan pimpinan Bawaslu RI memutuskan, anniversary dirayakan dengan nuansa kegiatan reflektif dan kontemplatif. Tasyakuran sederhana disertai kegiatan-kegiatan kemanusian yang bermanfaat untuk penanggulangan covid-19. Seluruh rangkaian kegiatan tetap memperhitungkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Kebijakan itu diterjemahkan. Rapat pleno Bawaslu Purworejo memutuskan anniversary dilakukan dengan empat kegiatan: doa bersama tumpengan, donasi sembako untuk warga terdampak ekonomi akibat covid-19, pembakian masker, dan donor darah. Perhelatan yang sangat sederhana untuk acara ulang tahun lembaga sebesar Bawaslu.
Pelaksanaan keempat kegiatan itu melibatkan Panwaslu Kecamatan dan Panwaslu Desa/Kelurahan. Kendatipun status mereka sedang nonaktif, ternyata antusiasme sangat tinggi. Meme diproduksi untuk publikasi disebar ke semua platform media sosial dan WhatsApp Group.
Tak seperti di awal-awal, pada titik ini, Aziz semangat berapi-api. Katanya, di luar prediksi dan jelas melampaui ekspektasi. Pendaftar kegiatan donor darah setiap hari terus bertambah. Lho donor darah saja daftar? Ya, karena panitia menyusun jadwal waktu donor mengingat prosesnya tetap harus mendasarkan protokol pencegahan covid-19: menghindari kegiatan kerumunan.
Di luar prediksi dan melampaui ekspektasi gimana pak?,” sahut Cemplon menimpali pertanyaan. Aziz tampak butuh energi yang cukup. Sebelum menjelaskan, segelas teh tubruk disrutup dulu.
“Jadi begini…pendaftar donor darah yang masuk ke panitia mencapai 70 an orang. Para pendaftar itu antara lain dari anggota Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Desa/Kelurahan, dan relawan-relawan kemanusian yang berhasil direkrut jejaring pengawas. Masyarakat umum yang mengetahui informasi itu dari media sosial juga banyak yang mendaftar menjadi pendonor.
Saat pelaksanaan, hasil screening yang dilakukan petugas PMI didapatkan 52 orang yang layak untuk donor darah. Kegiatan tersebut diakui PMI sangat membantu. Sebab stok darah sedang menipis bersamaan minimnya para pendonor pada situasi social maupun physical distancing. Sementara kebutuhan darah di masa pandemic justru meningkat. Kebijakan kegiatan donor darah massal se Indonesia menjadi sangat tepat.
Berikutnya adalah program donasi sembako untuk warga terdampak ekonomi akibat covid-19. Azis mengungkapkan, hasilnya lagi-lagi di luar prediksi melampaui ekspektasi. Sampai penutupan, total dana donasi yang terkumpul mencapai Rp 18,2 juta. “Jujur prediksi kami bisa dapat Rp 5 juta saja sudah bagus. Ternyata sebesar itu. Bukti jiwa kegotongroyongan kita masih sangat besar,” katanya.
Hasil donasi dari berbagai pihak itu, sambung Azis, dibelikan paket sembako. Isinya beras, minyak goreng, gula, teh, mie instan. Keseluruhan berjumlah 242 paket sembako. Paket tersebut didistribusikan secara on the spot dengan enam mobil yang disebar ke penjuru utara, selatan, dan barat Purworejo. Panitia turun menyambangi ke jalan-jalan. Mayoritas penerimanya tukang becak yang ditemui panitia di sepanjang rute yang dilewati.
Bawaslu Purworejo juga membagikan sekitar 400 masker. Barang yang sempat langka di pasaran ini didapatkan dari bantuan berbagai pihak. Sebelum seluruh rangkaian kegiatan itu digelar, terlebih dahulu digelar doa bersama dan pemotongan dua tumpeng.
Azis menjelaskan, seluruh rangkaian kegiatan itu merupakan wujud nyata kepedulian Bawaslu Kabupaten Purworejo terhadap kondisi negeri yang sedang dilanda keprihatinan.
Satu jam sudah live JALU berlangsung. Di akhir acara, ditutup dengan musikalisasi puisi. Delis didaulat untuk membacakan puisi karya Sekjend Bawaslu RI berjudul “12 Tahun Bawaslu”. Tergolong “nekad”. Dengan kemampuan yang terbatas, Delis tampak percaya diri membacakan puisi itu. Tapi untuk keberaniannya tampil, patutlah untuk kita acungi jempol..he..he..he..
Terima kasih atas perhatian seluruh sahabat Bawaslu. Sampai jumpa lagi di JALU edisi berikutnya. Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu. Tagline khas Bawaslu itu menutup acara live hari itu.