Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Gandeng Puluhan Ribu Pemilih Jadi Pengawas Partisipatif

Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sarana kedaulatan rakyat.Dalam konstruksi hukum tersebut, maka rakyat sesungguhnya merupakan subyek dari setiap pelaksanaan pemilu. Rakyat tidak boleh ditempatkan hanya sebagai obyek. Oleh karena itu, rakyat harus dilibatkan dalam setiap penyelenggaraan tahapan pemilu, termasuk dalam kegiatan pengawasannya.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagaimana diamanatkan dalam pasal 94 Undang-undang 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) diberikan kewajiban untuk terus mengembangkan program pengembangan pengawasan partisipatif. Di Kabupaten Purworejo, Bawaslu menerjemahkannya dalam desain program “Gerakan Pengawasan Pemilu Rakyat Semesta”. Melalui gerakan ini, Bawaslu Kabupaten Purworejo menggandeng seluruh elemen rakyat pemilih untuk terlibat dan melibatkan diri dalam kegiatan pengawasan pemilu partisipatif.

Dalam gerakan pengawasan pemilu rakyat semesta ini, puluhan ribu pemilih dari berbagai latar belakang digandeng oleh Bawaslu Kabupaten Purworejo. Program ini tidak hanya dilaksanakan di tingkat kabupaten saja, tapi juga di 16 kecamatan se Kabupaten Purworejo, masing-masing kecamatan berhasil merekrut 250 pengawas partisipatif. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, antara lain tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, aktifis perempuan, dan juga pemilih pemula.

Di tingkat kabupaten, Bawaslu Purworejo juga menggandeng berbagai pihak. Antara lain dari Gerakan Pramuka, insan media, organisasi perempuan, sekolah-sekolah, tokoh lintas agama, kelompok marginal, Korpri, Orari, Rapi, organisasi sosial keagamaan, dan tidak ketingalan juga kaum disabilitas.

Internet Download Manager (IDM)
IDM Crack
olux
قطعات خودرو
سرور مجازی
سرور اختصاصی ایران
دانلود نرم افزار
اخبار تکنولوژی
اخبار تکنولوژی , It

Sejak akhir Februari hingga akhir Maret ini, Gerakan Pengawasan Pemilu Rakyat Semesta dimasifkan melalui sosialisasi pengawasan partipatif kepada 13 kelompok sasaran, yang terdiri dari:

  1. Sosialisasi kepada kelompok pedagang pasar tradisional melalui gerebeg pasar Krendetan di Kecamatan Bagelen;
  2. Sosialisasi kepada kelompok perempuan melalui kegiatan senam sehat perempuan di halaman kantor Kecamatan Pituruh yang diikuti ratusan perempuan dari Kecamatan Pituruh, Kemiri, dan Gebang;
  3. Sosialisasi kepada kelompok pemilih disabilitas yang diikuti ratusan pemilih disabilitas dari Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP) dan Pertuni;
  4. Sosialisasi kepada keluarga besar Jam’iyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Purworejo;
  5. Sosialisasi kepada keluarga besar persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Purworejo;
  6. Sosialisasi kepada para seniman tradisional dan penggemar Kencreng di wilayah Kecamatan Kemiri dan Kutoarjo yang diikuti 500 peserta;
  7. Literasi Pengawasan Pemilu. Yaitu pelibatan ratusan tokoh lintas agama untuk mendapatkan sosialisasi dan penyebaran bahan sosialisasi berupa buku serial pengawasan pemilu dalam perspektif semua agama yang ada di Indonesia dan deklarasi menolak politisasi rumah ibadah.
  8. Jagongan Pemilu. Yaitu sosialisasi pengawasan partisipatif kepada jemaat nasrani yang diselenggarakan di pendapa mitra kinasih.
  9. Sosialisasi kepada kelompok sasaran tukang becak disertai kegiatan konvoi sosialisasi pengawasan partisipatif dan deklarasi tolak politik uang.
  10. Launcing Sekolah Pengawasan Pemilu. Yaitu MoU antara Bawaslu Kabupaten Purworejo dengan 42 SMK yang diwakili MKKS SMK se Kabupaten Purworejo dengan jumlah warganya yang mencapai 19.000 orang.
  11. Sajak Demokrasi. Sosialisasi kepada kelompok pegiat sastra dengan peluncuran buku Antologi Puisi Pegawasan Pemilu berjudul: “Sang Penjaga”. Buku ini memuat puisi-puisi karya para pegiat sastra dengan mengankat tema besar tentang pengawasan, pemilu, dan demokrasi.
  12. Kanvas Pemilu. Yaitu sosialisasi kepada kelompok sasaran seniman lukis yang diikuti dengan pameran gelar karya lukisan bertema tentang pengawasan pemilu
  13. Film Pengawasan. Yaitu sosialisasi pengawasan partisipatif kepada kelompok sasaran para seniman film maker di Kabupaten Purworejo dan akhirnya melahirkan karya-karya film bertema pengawasan pemilu diikuti dengan deklarasi relawan digital pengawas pemilu.

Serangkaian kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif kepada kelompok sasaran tersebut dipuncaki dengan kegiatan “Gelar Budaya Pengawasan Pemilu Rakyat Semesta” yang digelar di panggung terbuka venue tugu kembar jalan Proklamasi, depan kantor bupati Kabupaten Purworejo, Minggu, 31 Maret 2019 mulai pukul 19.00 WIB sampai dengan selesai.

Acara gelar budaya ini menampilkan berbagai kesenian. Antara lain perform utama dari “Serambi Bagelen”, perform Komunitas Keyboardis Purworejo (KKP), Perform Angklung Jalanan, Musikalisasi Puisi, pemutaran film pengawasan pemilu, perform tari sufi, testimoni kepemiluan, puncaknya deklarasi damai seluruh elemen dimeriahkan pesta kembang api dan seribu cahaya kedamaian.


Komisioner Bawaslu Jawa Tengah, GUGUS RISDARYANTO, S.Sos., M.Si. saat memberikan sambutan pada acara Gelar Budaya Bawaslu Kabupaten Purworejo

Kegiatan gelar budaya tersebut dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk memasifkan sekaligus memaksimalkan gerakan pengawasan pemilu rakyat semesta. Acara tersebut mengundang Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Forkompimda, KPU, partai politik peserta pemilu, keluarga besar pengawas pemilu tingkat kecamatan dan desa, serta terbuka untuk masyarakat umum. Harapannya, melalui gelar budaya tersebut masyarakat dan seluruh stakeholders semakin memahami tentang pentingnya pengawasan pemilu.

Tag
Berita