Lompat ke isi utama

Berita

Datin Jadi Pusat Kecerdasan Pemilu

rakornas datin

Rapat Koordinasi Nasional Bidang Data dan Informasi di The Rich Jogja Hotel, Kabupaten Sleman,DI Yogyakarta. Kegiatan itu diselenggarakan Bawaslu RI pada Gelombang ke II yang diikuti Koordinator Divisi Data dan Informasi Bawaslu/ Panwaslih Kabupaten / Kota dari 16 Provinsi se-Indonesia, termasuk Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah. (Foto: Humas Bawaslu Purworejo)

PURWOREJO- Data dan Informasi Bawaslu tidak hanya disajikan, tapi harus jadi pusat kecerdasan pemilu. Data tersebut perlu diolah agar menjadi pengetahuan yang dibutuhkan masyarakat.

Demikian disampaikan Anggota Bawaslu RI, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Datin, Dr. Puadi, S.Pd.,M.M dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Bidang Data dan Informasi Gelombang 2 di The Rich Jogja Hotel, Kabupaten Sleman,DI Yogyakarta, baru-baru ini.

Kegiatan tersebut dihadiri Koordinator Divisi Data dan Informasi Bawaslu/ Panwaslih Kabupaten / Kota dari 16 Provinsi se-Indonesia, termasuk Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah. Hadir juga Plt. Kepala Pusdatin, Henry Dwi Prastowo beserta jajarannya.

Puadi menjelaskan, kegiatan rakornas itu menjadi momentum strategis untuk meneguhkan kelembagaan agar makin berkualitas. Memperkuat Datin secara otomatis akan meningkatkan eksistensi Bawaslu ke arah yang lebih baik.

Dijelaskan, dalam paradigma lama, Datin hanya sebagai gudang informasi dan dokumentasi. Paradigma itu harus diubah yakni pengelolaan data harus menjadi pengetahuan.

"Datin harus jadi pusat kecerdasan pemilu," katanya.

Data harus diolah agar bisa dieksplorasi untuk kepentingan lembagai Bawaslu dan masyarakat. Hasil pengolahan data yang menjadi pengetahuan dan informasi itu akan jadi dasar dalam pengambilan keputusan lembaga yang akurat dan tepat sasaran.  

Koordinator Divisi Data dan Informasi, Bawaslu Purworejo, Rinto Hariyadi mengatakan, Bawaslu saat ini menjadi pusat data pemilu yang sangat lengkap yang tersebar di setiap divisi. Data itu sudah mulai diolah Bawaslu Purworejo agar menjadi bahan informasi.

"Data Bawaslu jika hanya diupload saja, akan sulit dipahami masyarakat. Karena itu, data harus diolah dulu agar mudah dibaca dan dipahami," katanya.

Penulis: Rinto Hariyadi
Editor: Gumido