Lompat ke isi utama

Berita

Gelar Soswatif, Bawaslu Dorong Kesadaran Politik Sejak Dini

sosialisasi bawaslu

Kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif yang diselenggarakan Bawaslu pada Jumat 12 September 2025, di RM. Bambu Kuning Purworejo.

PURWOREJO -  Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Purworejo menggelar kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif (soswatif) di Rumah Makan Ayam Bambu Kuning Purworejo, pada Jumat (12/9/2025). Kegiatan yang diinisiasi oleh Bawaslu RI ini menjadi bagian dari upaya Bawaslu untuk memperkuat peran serta masyarakat dalam pengawasan penyelenggaraan pemilu, bahkan di luar masa tahapan resmi.

Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Kabupaten Purworejo, Purnomosidi S.Pt. menyampaikan bahwa pengawasan partisipatif merupakan strategi penting yang perlu digalakkan sejak dini. Ia menekankan bahwa proses pemilu bukan hanya soal hari pencoblosan dan penghitungan suara, namun mencakup seluruh aspek kehidupan sosial politik warga negara.

“Berpolitik itu tidak hanya saat kampanye atau saat memilih. Setiap aktivitas kita sehari-hari merupakan bagian dari proses politik. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilu sebagai hak konstitusional harus terus dibangun,” ujarnya.

Salah satu fokus penting yang disoroti oleh peserta dalam sosialisasi ini adalah penguatan kapasitas saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Bahwa selama ini masih banyak saksi yang tidak memiliki kapasitas atau pemahaman memadai terkait tugas dan tanggung jawabnya.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Anggota Komisi II DPR RI, Azis Subekti, juga menekankan pentingnya membangun komitmen dan integritas sebagai bagian dari identitas politik.

“Penguatan saksi ini penting. Di negara seperti Amerika Serikat, saksi berasal dari negara, bukan dari peserta pemilu. Karena masyarakatnya sudah memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap sistem. Kita masih dalam proses menuju kualitas demokrasi yang lebih baik. Bahkan di Amerika yang demokrasinya sudah mapan pun, konflik dalam proses demokrasi tetap terjadi,” jelasnya.

“Kalau kita ingin membangun trademark, ya dimulai dari diri sendiri: komitmen kita, tindakan kita. Dalam melihat postingan atau isu yang beredar, masyarakat harus bisa memilah dan melihat secara utuh. Jangan mudah terprovokasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Azis juga menyoroti pentingnya pendidikan politik, baik kepada pemilih maupun para calon legislatif. Tak dipungkiri, saat ini masih ada caleg yang memandang pencalonan hanya sebagai peluang pekerjaan, bukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

“Pendidikan politik harus jadi prioritas. Jangan sampai ada caleg yang maju hanya untuk mencari pekerjaan. Cita luhur bangsa adalah memperjuangkan konstituen, bukan kepentingan pribadi,” tambahnya.

Bawaslu Kabupaten Purworejo berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari pelaksanaan sosialisasi yang lebih rutin dan meluas, sehingga mampu meningkatkan kualitas demokrasi dan kesadaran politik masyarakat di daerah.

Penulis: Amri Hidayat
Editor: Gumido
HUMAS BAWASLU PURWOREJO