Literasi Demokrasi Tumbuh Lewat Pendidikan Politik
|
PURWOREJO – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Purworejo Widya Astuti menegaskan, upaya membangun kesadaran masyarakat terhadap demokrasi dan pemilu harus dimulai sejak dini melalui dunia pendidikan politik.
Dimasa non tahapan saat ini menurutnya, pendidikan politik dan kepemiluan dinilai penting membuka ruang publik serta institusi akademik menjadi mitra strategis Bawaslu. "Sekolah maupun perguruan tinggi bukan hanya sebagai tempat belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga ruang pembentukan karakter demokrasi," kata Widya.
Lebih lanjut dijelaskan, Bawaslu Purworejo memiliki beberapa progam pengawasan partisipatif. Diantaranya melalui progam Bawaslu Mengajar dan Bawaslu Goes To School. Dua progam itu sudah berlangsung dan diselenggarakan secara berkelanjutan. "Bawaslu berharap melalui progam itu menjadi pintu masuk bagi generasi muda untuk memahami pentingnya integritas pemilu,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Divisi SDM Siti Dangiatus Sholikhah menambahkan pendidikan politik bukan hanya tugas penyelenggara pemilu, tetapi perlu didorong melalui kolaborasi dengan berbagai institusi. “Kolaborasi dengan sekolah, kampus, maupun komunitas sangat penting. Melalui pendekatan pendidikan, kita bisa menanamkan kesadaran sejak dini bahwa mengawasi pemilu adalah bagian dari tanggung jawab bersama sebagai warga negara,” kata Siti.
Menurutnya, pimpinan Bawaslu Purworejo berkomitmen bahwa program yang melibatkan Mahasiswa, siswa SMA/SMK menjadi media strategis untuk memperluas pemahaman. "Semoga melalui pendekatan ini peserta didik bukan hanya paham hak pilih. Melainkan mampu dan berani mengawasi potensi pelanggaran yang dapat mencederai demokrasi," jelasnya.
Bawaslu Purworejo menegaskan akan terus mendorong pengembangan ruang-ruang literasi demokrasi di sekolah maupun perguruan tinggi. Sehingga pengawasan partisipatif masyarakat semakin meningkat.
Penulis: Gumido
Editor: Umi Zuhro
HUMAS BAWASLU PURWOREJO