Mahasiswa Dikenalkan Sejarah Pemilu
|
PURWOREJO - Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) dikenalkan dengan sejarah pemilihan umum di Indonesia. Hal ini penting untuk membekali mahasiswa sebelum mengenal lebih jauh tentang sistem pemilu, pelaksanaan pemilu, pengawasan dan penanganan pelanggaran pemilu.
Ketua Bawaslu Purworejo, Purnomosidi mengatakan, pengenalan sejarah kepemiluan penting untuk membekali generasi muda agar memahami dinamika pesta demokrasi di Indonesia. Mengingat mahasiswa merupakan generasi muda yang nantinya diharapkan turut mengawal proses demokrasi di masa yang akan datang.
“Mahasiswa harus mengerti sejarah pemilu, untuk apa pemilu dilakukan dan bagaimana pemilu dilaksanakan. Pengetahuan ini akan menjadi pondasi generasi muda adalah mengawal pemilu di masa yang akan datang,” kata Purnomosidi dalam kegiatan diskusi bersama mahasiswa UMP di aula Bawaslu Purworejo, Kamis 26 Juni 2025.
Kegiatan bertajuk Bawaslu Mengajar gelombang V tersebut diikuti 30 mahasiswa dari Prodi Hukum Fakultas Ilmu Sosial UMP. Hadir dua narasumber dari Pimpinan Bawaslu Purworejo yakni Purnomosidi dan Rinto Hariyadi. Purnomosidi menyampaikan materi tentang sejarah pemilu, sementara Rinto Hariyadi memaparkan materi tentang penanganan pelanggaran pemilu dan pemilihan.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Purworejo, Rinto Hariyadi mengatakan, penanganan pelanggaran pemilu dan pemilihan menjadi kunci dalam menjamin kepastian hukum pemilu. Adanya dugaan pelanggaran yang bersumber dari temuan maupun laporan masyarakat harus segera direspon Bawaslu untuk mengembalikan pelaksanaan pemilu dan pemilihan berjalan sesuai dengan aturan.
“Hanya saja waktu penanganan pelanggaran yang diberikan kepada Bawaslu itu sangat singkat yakni 3 hari ditambah 2 hari untuk pemilihan, dan 7 hari ditambah 7 hari untuk penanganan pelanggaran pemilu,” ujarnya.
HUMAS BAWASLU PURWOREJO