Pendidikan Politik Lewat Youtube
|
Oleh: Gumido Wening Rahmawan (Staf Hukum Humas dan Hubal)
Tim kreatif Humas Bawaslu Purworejo pada Kamis, 14/5/2020 berbagi ilmu dengan sahabat Bawaslu terkait tips pembuatan video pengawasan. Sharing ilmu yang sedang trend di masa social media disiarkan melalui Podcast Humas Bawaslu Provinsi Jawa Tengah yang di moderatori oleh Bayu Bijaksana. Kegiatan ditengah Pandemi Covid-19 yang belum berlalu ini juga disiarkan langsung melalui youtube.
Rais Wildan, staf Bawaslu Purworejo yang memiliki latar belakang desain grafis tersebut berkesempatan menjadi pembicara. Menyampaikan makna tentang konsep video pengawasan yang diproduksi oleh Bawaslu Purworejo. Berangkat dari pemikiran pimpinan kata Rais, video pengawasan di Bawaslu Purworejo dimulai. Hasil video pengawasan ditayangkan melalui kanal Youtube Bawaslu Kabupaten Purworejo yang kembali dihidupkan sejak pemilu 2019 berlangsung.
Menyimak pembicaraan Rais dengan Bayu di youtube, membuat penulis ingin menceritakan sekilas tentang tujuan dari pembuatan video pengawasan di Bawaslu Purworejo. Bahwa pembuatan video pengawasan awalnya dibuat untuk memberikan pesan secara audio visual yang tengah nge-trend.
Ada beberapa jenis video yang dibuat diantaranya kegiatan sosialisasi, tutorial, dan edukasi terkait kepemiluan. Video tentang kegiatan sosialisasi pengawasan dengan pedagang pasar di Pasar Krendetan Kecamatan Purworejo dengan judul Grebeg Pasar itu merupakan video pertama yang dibuat sekitar Bulan Maret tahun 2019. Kualitas pengambilan video dan editing masih dibawah rata-rata. Mengingat masih banyak kekurangan.
Namun tidak masalah, Humas Bawalu Purworejo terus melalukan evaluasi dan memperbaiki kualitas produksi video. Beruntunglah datang fasilitas untuk kantor yakni kamera digital low entry yang diberikan di setiap kabupaten/kota. Mulai kehadiran kamera tersebut kualitas gambar dalam pembuatan video jadi lebih jernih.
Menyiasati keterbatasan alat produksi yang dimiliki oleh lembaga tidak menyurutkan Tim Kreatif Humas Bawaslu Purworejo dalam menghasilkan sebuah karya. Puncaknya yakni mendekati tahapan pemilu di Bulan April 2019. Sebuah film pendek berjudul “Dilman Sang Penjaga” berhasil menghadirkan ribuan penonton.
Sejak itu gebrakan Bawaslu Purworejo dalam membuat video pengawasan terus berlanjut. Kehadiran tokoh-tokoh dalam video pengawasan menjadi ciri khas yang terus dibangun. Seperti Dilman misalkan, merupakan sebuah akronim dari Adil dan Aman. Tokoh pengawas pemilu kecamatan sebagai pemain utama mampu menarik perhatian masyarakat dalam memahami sebuah cerita yang berisi pesan edukasi.
Dilman dalam sebuah film bercerita tentang tolak politik uang. Dilman berupaya mengajak masyarakat untuk mengawasi pergerakan politik uang di wilayah perdesaan. Sebuah tokoh seperti inilah yang membuat Bawaslu mampu memberikan hiburan sekaligus pendidikan politik kepada masyarakat.
Sejak film Dilman dikenal masyarakat, Bawaslu Purworejo terus melakukan inovasi. Hingga akhirnya datang seorang tokoh yang bernama Cemplon dan Badrun. Kedua nama tersebut sedikit nyleneh, meski demikian cerita yang dibangun dalam sebuah video pengawasan mendapatkan kesan jenaka dan menggugah selera humor. Sehingga Bawaslu di era milenial dengan cara yang santai hadir dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap demokrasi melalui layanan videografi.
Melihat data statistik kanal youtube Bawaslu Purworejo film Dilman sudah ditonton oleh sebanyak 3.135 orang dengan waktu tonton lebih dari 200 jam. video tersebut ditayangkan pada 1 April 2020. Sementara video lain menggugah semangat untuk terus memproduksi. Rata-rata ditonton paling sedikit yakni 60 orang yakni video ucapan HUT Kemerdekaan RI.
Jenis video sosialisasi pengawasan yang berjudul Cemplon ! Sekolah Kader Pengawasan ditonton sebanyak 468 orang. Kemudian tutorial alur penanganan pelanggaran ditonton sebanyak 366 orang. Angka yang cukup banyak bagi tim kreatif humas Bawaslu Purworejo mengingat jumlah subscriber sejumlah 324 orang. Data lain menunjukan usia penonton rata-rata berada pada usia 25-34 tahun. Dilihat dari sisi gender jumlah penonton pria lebih banyak yakni 78,6% dibanding perempuan yang hanya 21,4%.
Hal tersebut menunjukan bahwa video pengawasan diminati banyak orang dan menjadi rujukan bagi masyarakat untuk mengetahui melihat kanal youtube Bawaslu Purworejo. Disamping itu menafsirkan data gender yang ada bahwa partisipasi perempuan untuk melihat video pengawasan di Bawaslu Purworejo sangat sedikit itulah yang menjadi tantangan kedepan bagi Bawaslu Purworejo, padahal pemilu juga mempertimbangkan persamaan gender dari segi pengawasan. Pengawas perempuan juga menjadi andalan di setiap pengawasan.
Bukan perihal mudah bagi Bawaslu mengajak masyarakat untuk menolak politik uang. Jika hanya berpegang pada sosialisasi pengawasan tatap muka dengan masyarakat tidak menjamin politik uang itu berkurang. Maka sebuah pesan dalam video pengawasan itu menjadi senjata tambahan yang secara konsisten dapat dilihat secara berulang-ulang.
Video pengawasan tidak akan habis dilihat dalam satu waktu. Jika masih tayang di chanel youtube maka masyarakat masih bisa menikmati. Bukan sekedar dunia hiburan dengan menampilkan cerita yang jenaka tapi memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
Pendidikan politik ini yang menjadi tantangan Bawaslu untuk mendekatkan kepada masyarakat. Sehingga rakyat sebagai pemilik hajat ketika mengingat kata Pemilu itu bukan sekedar mencoblos di bilik suara. Tetapi dapat mengawal tahapan untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas dan bermartabat tersebut.
Pada akhirnya video pengawasan menjadi salah satu strategi Bawaslu Purworejo untuk mendukung mendukung target jangka pendek kinerja Humas Bawaslu di tahun 2020. Yakni menyampaikan informasi secara cepat dan mudah diakses sebagai informasi terpercaya pada pengawasan pemilu.