Peran Penting Komunitas Digital dalam Mencegah Hoaks Saat Pemilu
|
PURWOREJO – Peredaran informasi palsu atau hoaks di media sosial menjadi salah satu tantangan serius dalam menjaga kualitas demokrasi. Untuk itu, Bawaslu Kabupaten Purworejo menekankan pentingnya peran komunitas digital dalam membantu mencegah penyebaran hoaks.
Demikian disampaikan Anggota Bawaslu Kabupaten Purworejo, Koordinator Divisi SDM dan Organisasi, Siti Dangiatus Sholikhah, saat ditemui diruang kerjanya pada Selasa 9 September 2025. Dia menjelaskan bahwa komunitas digital, seperti pegiat media sosial, admin grup, hingga influencer lokal, memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik.
Saat pemilu dan pemilihan 2024 kemarin, Bawaslu mengajak komunitas digital untuk berperan aktif melawan hoaks dan menyebarkan informasi yang benar. "Hal ini cukup efektif untuk menekan potensi disinformasi di wilayah Kabupaten Purworejo,” ujarnya.
Menurutnya, hoaks pemilu seringkali muncul dalam bentuk kampanye hitam, isu SARA, maupun manipulasi data. Jika tidak ditangani, hoaks dapat merusak kondusifitas saat pelaksanaan tahapan pemilu.
“Disinilah pentingnya literasi digital, agar masyarakat mampu memilah informasi yang benar dan tidak mudah terprovokasi,” kata Siti.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Purworejo Widya Astuti menambahkan, untuk mencegah terjadinya hoaks tidak dapat bekerja sendiri. Bawaslu butuh partispasi masyarakat untuk terlibat dalam mencegah terjadinya hoaks. Dengan demikian, lanjut Widya, Bawaslu melibatkan admin media sosial dan pegiat media di Purworejo untuk terlibat dalam pengawasan partisipatif.
Bawaslu, kata Widya, ingin mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial, serta tidak segan melaporkan akun atau konten yang diduga menyebarkan hoaks. “Bawaslu membuka ruang kerja sama dengan komunitas digital untuk membangun ekosistem informasi yang sehat, khususnya selama tahapan Pemilu berlangsung,” jelas Widya.
Dengan keterlibatan aktif komunitas digital, Bawaslu Purworejo optimis pencegahan hoaks bisa berjalan lebih efektif. “Kami berharap saat pemilu 2029 mendatang, masyarakat, khususnya generasi muda, mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga ruang digital agar tetap kondusif demi terwujudnya Pemilu yang damai dan bermartabat,” pungkasnya.
HUMAS BAWASLU PURWOREJO