Lebih Dekat Dengan Didik Budi Prasetyo
|
Sabar dan Ikhlas Mengemban Tugas. Begitulah prinsip yang dipegang Didik Budi Prasetyo, S.Sos. Pria yang pada 25 Juni 2019 lalu genap berusia 50 tahun ini mengaku menerapkan prinsip tersebut dalam menjalankan tugas sebagai Koordinator Sekretariat (Korsek) Bawaslu Kabupaten Purworejo sejak awal tahun 2019 lalu.
Ayah dua anak laki-laki ini mengatakan, kesabaran adalah kunci utama menyelesaikan setiap persoalan. Tidak terkecuali dengan persoalan-persoalan yang harus dipecahkan terkait dengan tata kelola kesekretariatan di lembaga penyelenggara pemilu. “Selain sabar, tentu harus diimbangi dengan keikhlasan,” katanya.
Didik memahami, posisi sekretariat di lembaga Bawaslu adalah supporting system terhadap kerja-kerja komisioner. Maka hubungan antara sekretariat dengan sekretariat dengan komisioner harus dibangun dalam kerangka yang konstruktif.
“Saya selalu mengibaratkan hubungan ini seperti suami istri, di mana satu sama lain saling membutuhkan. Alhamdulillah di Kabupaten Purworejo berjalan dengan sangat baik. Kami bisa memfasilitasi kerja-kerja pengawasan dari bapak dan ibu komisioner,”
Didik Budi Prasetyo, S.Sos.
Didik menyebutkan, kesabaran dan keikhlasan merupakan konsekuensi dari kesiapannya ditugaskan di lembaga Bawaslu. Pasalnya, mengemban tugas di lembaga penyelenggara pemilu itu tidak mudah. Apalagi saat pucak tahapan seperti kemarin. “Pada puncak tahapan, kerja di Bawaslu itu seperti tidak ada jam kerjanya. Bahkan 24 jam itu terasa kurang,” katanya.
Dampaknya, waktu untuk keluarga dan rekan-rekan sejawat tentu berkurang. Di awal-awal bertugas memang sempat muncul komplain dari keluarga. Namun, seiring berjalannya waktu, keluarga diberikan pengertian dan akhirnya memahami. Bahwa banyaknya waktu yang tersita tersebut tidak lain bagian dari tugas pengabdian bagi bangsa dan negara.
“Jarang bertemu keluarga dan teman-teman bermain itu pasti. Makanya saya selalu tekankan agar mengikhlaskan dulu, karena perjalanan pemilu ini puncaknya hanya akan berjalan beberapa bulan saja. Setelah itu akan kembali normal seperti jam kerja pada umumnya”, ujar laki-laki yang punya hobi bersepeda.
Menurut Didik, ada rasa bangga pada diri sendiri ketika sukses mengawal pemilu. “Ada sebuah cerita yang bisa jadi pengalaman di waktu mendatang,” ujar Didik.
Sementara itu, bersamaan dengan kegiatan sidang di Mahkamah Konstitusi, Sekretariat Bawaslu Purworejo juga sedang menyelesaikan laporan pertanggungjawaban keuangan. "Untuk laporan keuangan kecamatan alhamdulilah sudah selesai. Bawaslu juga sudah melakukan monitoring dan evaluasi pada bulan Ramadhan kemarin. Hasilnya sekretariat dari 16 kecamatan se Kabupaten Purwoerejo dapat mengumpulkan SPJ tepat waktu. Bulan Juni sudah terkumpul semua", kata Didik.
Lebih lanjut dikatakan Didik, dokumentasi administrasi tentang kepemiluan juga menjadi fokusnya. Dokumen kerja Bawaslu sangat penting karena menjadi bukti bersejarah sepanjang perjalanan pemilu serentak. “Makna dokumentasi administrasi yang dimaksud bukan hanya sekedar foto. Tetapi proses mengumpulkan, memilih, mengolah, dan penyimpanan informasi terkait kepemiluan”, kata Didik.
Dalam waktu dekat ini Bawaslu Kabupaten Purworejo juga tengah mempersiapkan kerja pengawasan pada Pilkada tahun 2020. Kata Didik, pembahasan RAB sudah berjalan tinggal menunggu waktu dimulainya kegiatan pengawasan. (BP-04, BP-01)